June6th, 2018 - 10 Merancang dan melaksanakan program audit pengujian substantif untuk audit pengujian substantif untuk mencapai tujuan spesifik audit aktiva tetap' 'MAKALAH TENTANG PEMERIKSAAN ASET TETAP JUNE 9TH, 2018 - DARI MASALAH TERSEBUT MAKA MUNCUL PERTANYAAN TENTANG BAGAIMANA TEKNIK AUDIT AKTIVA TETAP DILAKUKAN AGAR TERHINDAR DARI
AUDITING - PENGUJIAN SUBSTANTIF Pengujian substantif merupakan langkah ketiga dari tahap pelaksanaan pemeriksaan. Pengujian substantive meliputi prosedur- prosedur audit yang diracang untuk mendeteksi monetary errors atau salah saji yang secara langsung berprngaruh terhadap kewajaran saldo – saldo laporan keuangn. . Jenis pengjian substantive aPengujian atas transkasi b. Prosedur analitis c. Pengujian terperinci atas saldo a. Pengujian atas transaksi Penguian atas transaksi substantive test of transaction meliputi prosedur – prosedur audit ntuk pengujian kecermatan pencatatan transaksi. Tujuan dilakukannya pengujian atas transaksi adalah untuk menentukan apakah transaksi akuntansi klien telah terotorisasi dengan pantas, dicatat, dan diikhtisarkan dalam jurnal dengan benar dan diposting ke buku besar dan buku pembantu dangan benar. Untuk menentukan apakah semua transaksi telah memenuhi tujuan audit untuk transaksi - Esixtence - Completeness - Accuracy - Classification - Timing - Posting and summarizing Jika auditor percaya bahwa transaksi di catat dengan benar dalam jurnal dan diposting dengan benar, maka auditor akan percaya bahwa total buku besar adalah benar. Pengujian detail transaksi ini dilakukan untuk menentukan a. Ketepatan otorisasi transaksi akuntansi b. Kebenaran pencatatan dan peringkasan transaksi dalam jurnal c. Kebenaran pelaksanaan posting atas transaksi dalam buku besar dan buku pembantu. Metodologi Perancangan Program Audit untuk Pengujian atas Transaksi. Program audit pengujian atas transaksi, biasanya mencakup - Bagaimana penjelasan yang mendokumentasikan pemahaman yang diperoleh mengenai struktur pengendalian intern. - Gambaran prosedur yang dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern - Rencana tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan Baik prosedur yang di jalankan maupu risiko pengendalian yang direncanakan akan mempengaruhi program audit pengujian atas pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi. Metodologi untuk merancang pengujian atas pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi a. Melaksanaka prosedur untuk memehami srtuktur pengendalian intern b. Menetapkan risiko pengendalian c. Mengevaluasi biaya dan manfaaat dari pengujian atas pengendalian d. Merancang pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit berkaitan transaksi - Prosedur audit - besar sempel - pos / unsure yang dipilh - saat pelaksanaan Prosedur audit pengujian atas transaksi akan mencakup baik pengujian atas pengendalian maupun pengujian substantive atas transaksi dan bervariasi tergantung kepada rencana risiko pengendalian yang di tetapkan. Jika pengendalian efektif dan risiko pengendalian yang direncanakan rendah, penekanaan akan banyak diberikan kepada pengujian atas pengendalian. Beberapa pengujian substantive atas transaksi juga akan ditekankan. Jika risiko pengendalian ditetapkan, maka hanya pengujian substantive atas transaksi yang akan digunakan. Prosedur yang dilakukan dalam memperoleh pemahaman pengendalian intern akan mempengaruhi pengujian atas pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi. Prosedur Audit yang dilakukan dalam Pengujian Detai Transaksi - Tracing pilih satu sempel sales invoice dan telusur ke sales journal - Vouching pilih satu sempel transaksi yang di catat dalam sales journaldan telusur ke sales invoices. - Reperforming periksa kercermatan perkaliandan penjumlahan pada sales invoice. - Inquiring tanyakan pada klien apakah ada transaksi- transaksi related parties. Pada pegujian detail transaksi, auditor mengarahkan pengujianya untuk memperoleh temuan mengenai ada tidaknya kesalahan yang bersifat moneter. Auditor tidak mengarahkan pengujian detail transaksi untuk memperoleh temuan tentang penyimpangan kebijakan dan prosedurpengendalian. Pengujian ini umunya leihanyak menyita waktu dibandingkan prosedur analitis, oleh karenanya pengujian ini lebih banyak membutuhkan biaya dari pada prosedur anatilis. b. Prosedur Analitis prosedur analitis yang sering dilakuakan auditor adalah perhitungan rasio untuk membandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang berhubungan. tujuan penggunaan prosedur analitis adalah a. Memahami bidang usaha klien b. Menetapkan kemampuan kelangdungan hidup entitas c. Indikasi timbulnya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan d. Menggurangi pengujian audit yang lebih rinci Efektifitas dan efisiensi prosedur analitis dalam mendeteksi kemungkinan terjadi salah saji material, tergantung pada factor 1. Sifat asersi 2. Kelayakan dan kemampuan untuk memprediksi suatu hubungan 3. Tersedianya dan keandalan data yang digunakan untuk mengembangakan harapan 4. Ketepatan harapan Prosedur analaitias dilakukan pada tiga tahap audit yang berbeda, yaitu a. Tahap perencanaan untuk membantu auditor menentukan bahan bukti lain yang di perlukan untuk memenuhi resiko audit yang di inginkan disyaratkan b. Selama pelaksanaan audit bersama- sama dengan pengujian atas transaksi dan pengujian terinci atas saldo bebas pilih c. Mendekati penyelesaian akhir audit sebagai pengujian kelayakan akhir disyaratkan c. pengujian terinci atas saldo pengujian terinci atas saldo memusatkan pada saldo akhit buku besar baik untuk akun neraca maupun labarugi, tetapi penekanan utama adalah pada neraca. Pengujian detail saldo akun yang direncaakan harus cukup memadai untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit dengan memuaskan. Metodologi perancangan pengujian detail saldo meliputi tahap – tahap sebagai berikut 1. Menetapkan materialitas dan resiko audit ynag dapat di terima dan resiko bawaan suatu akun. Setelah estimasi awal mengenai materialitas untuk audit secara keseluruhan dan mengalokasikan totalnyake saldo akun telah di putuskan auditor, salah saji yang dapat di toleransi di tentukan untuk masing- masng saldo yang signifikan. Salah saji yang ditoleransi makin rendah akan menyebabkan pengujian terinci atas saldo makin besar. Resiko audit yang dapat diterima biasanya diputuskan untuk audit secara keseluruhan, daripada berdasarkan siklus. Pengecualian adalah kalau auditor yakin bahwa salah saji pada perkiraan tertentu seperti piutang lebih berpengaruh negative terhadap pemakai daripada salah saji yang sama dari perkiraan lain. Resiko bawaan ditetapkan dengan mengidentifikasi semua aspek historis, linkungan atau operasi klien yang mengindikasikan kemungkinan besar terjadi salah saji dalam tahun berjalan. 2. Menetapkan resiko pengendalian untuk suatu siklus akuntansi Pengendalian yang efektif akan mengurangi resiko pengendalian dan dengan demikian mengurangi barang bukti yang diperlukan untuk pengujian substantive atas transaksi dan pengujian terinci atas saldo. Pengendalian yang tidak memadai meningkatkan bahan bukti substantive yang dibutuhkan. 3. Merancang pengujian pengendalian, transaksi dan prosuder analisis untuk suatu siklus akuntansi. Pengujian dirancang dengan ekspektasi bahwa hasil tertentu akan diperoleh hasil yang diperkirakan ini akan mempengaruhi rancangan pengujian terinci atas saldo. 4. Merancang pengujian detail saldo untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit, pengujian terinci atas saldo yang direncanakan meliputi prosedur audit, besar sempel, pos garing miring unsure yang dipilih dan saat pengujian. Prosedur-prosedur harus dipilih dan dirancang bagi masing-masing perkiraan dan masing-masing tujuan audit dalam setiap perkiraan.
Pengujiansubstantive meliputi prosedur- prosedur audit yang diracang untuk mendeteksi monetary errors atau salah saji yang secara langsung berprngaruh terhadap kewajaran saldo - saldo laporan keuangn. . Jenis pengjian substantive : aPengujian atas transkasi b. Prosedur analitis c. Pengujian terperinci atas saldo a. Pengujian atas transaksi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Disusun oleh Aprilia Rosita Mahasiswi S1 AkuntansiFakultas Ekonomi UnissulaDosen Pengampu Sri Dewi WahyundaruEmail sridewi Kas merupakan sesuatu perlengkapan pembayaran yang digunakan untuk membiayai transaksi atau aktivitas perusahaan baik berbentuk uang tunai, wesel, certified check, cashier' check, cek individu, bank draft, dan dana yang ditaruh Kas cash audit yaitu pengumpulan atau pemeriksaan tentang transaksi kas dalam jangka waktu tertentu untuk mendapat keyakinan bahwa seluruh kas telah dibukukan dan bebas dari salah saji material dengan meneliti kelengkapan, kebenaran, serta sahnya transaksi kas itu yang ada pada buku Auditor harus mengumpulkan bukti yang cukup kuat guna memperoleh dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor perlu melakukan pengujian substantif dalam menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan keuangan untuk mengurangi salah substantif adalah prosedur audit yang digunakan auditor untuk mendeteksi kesalahan dalam pencatatan atau salah saji yang berpengaruh terhadap kewajaran saldo pada laporan Pengujian Substantif Audit KasAuditor berharap mendapatkan keyakinan terhadap keandalan catatan akuntansi yang berkaitan dengan sesuatu yang berhubungan dengan kas yang dicantumkan di neraca seperti keberadaan kas, kelengkapan kas dan kejadian di neraca hak kepemilikan client atas kas yang kewajaran evaluasi kas yang tercantum kewajaran panyajian serta pengungkapan kas dalam - langkah Pengujian Audit KasProsedur audit awalMenelusur buku besar dan mengusut saldo kas di neraca ke saldo akun kas yang kembali saldo akun kas yang ada di dalam buku dan mengusut saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun yang pemeriksaan mutasi yang tidak biasa dan sumber posting pada akun dan mengusut pemindahan pendebitan dan pengkreditan akun kas ke dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran perhitungan rasio-rasio keuangan yang berhubungan dengan saldo kasMenganalisis hasil prosedur analitikMembandingkan saldo kas dan saldo kas akhir tahun yang terhadap transaksi ulang pemisahan batas transaksi penerimaan dan pengeluaran rekonsiliasi saldo kas sesuai dengan cut off bank statement dengan saldo kas setoran dalam tanggal pada out standing apakah terdapat cek kosong di dalam cutoff bank statementMemeriksa kemungkinan ada hilangnya daftar transfer antar bank untuk meminimalisir kemungkinan check dan menganalisis rekonsiliasi bank empat adanya kemungkinan terhadap akun kas yang ada di tangan rekonsiliasi catatan kas klien dengan rekening koran saldo kas di cek yang beredar pada tanggal neraca ke dalam rekening koran penyajian kas di konfirmasi jawaban dari bank tentang batasan yang dikenakan pada pemakaian rekening tertentu klien di bankMelakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan kas melakukan keempat prosedur pengujian diatas, Langkah selanjutnya yaitu mengecek dan mengverifikasi apakah semua bukti dan transaksi atau aktivitas kas pada perusahaan sudah benar atau 1 2 Lihat Money Selengkapnya
ContohProgram Audit untuk Pengujian Substantif atas Persediaan Dibuat ol eh : _____ Tgl _____ Direview oleh: _____ Tgl:_____ PT KERTAS BALAPAN Program Audit untuk Pe ngujian Substantif atas Persediaan 31 Desember 200x P engujian Subst antif Referensi Kertas Kerja A uditor Tanggal 1. Verifikasi kebenaran pen jumlah an dan
KANTOR AKUNTAN PUBLIK ELSZA AND FRIENDS No. KKA 123456789No. PKA 987654321Nama Auditi PT DAMAR SINERGITahun yang diaudit 2015PROGRAM KERJA AUDITAudit Kinerja atas Pengujian Substantif Utang UsahaA. Ruang LingkupAudit Kinerja ini berfokus pada pengujian substantif atau substantive test pengujian terhadapkewajaran saldo-saldo utang usaha dalam perkiraan pada laporan keuangan neraca dan labarugi tahun 2015 B. Tujuan Audit1. Hutang dagang dalam daftar hutang dagang secara benar digolongkan classification2. Transaksi-transaksi dalam siklus akuisisi dam pembayaran dicatat pada periode yang tepat cut off3. Perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar hutang yang termasuk dalam daftar hutang dagang obligation4. Hutang dagang dalam siklus akuisisi dan pembayaran disajikan dan diungkapkan presentation and disclosureC. Langkah Kerja Tanggal1. Buat Top Schedule Utang, yang antara lain mencakup utang dagang per 31-12-20152. Menjumlahkan kembali atau menggunakan komputer untuk melakukan penjumlahan daftar hutang dagang3. Minta rincian utang dagang per 31-12-2015a. Check footingnyab. Cocokkan jumlahnya dengan buku besar utangc. Cocokkan saldo-saldo dalam rincian tersebut dengan sub buku besar utang4. Untuk saldo utang dagang dalam mata uang asing, periksa apakah saldo tersebut sudah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI per tanggal neraca ProgramAudit dalam Penugasan Pertama Dalam suatu penugasan pertama, spesifikasi pengujian substantif yang detil dalam program audit biasanya belum akan disusun secara lengkap hingga selesainya kegiatan mempelajari dan menilai struktur pengendalian intern dan ditentukannya tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiap asersi signifikan. Programaudit untuk Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi memuat : 1. Bagian penjelasan yang mencatat pemahaman yang diperoleh atas pengendalian intern, 2. Cakupan penjelasan dari prosedur-prosedur yang telah dilakukan ketika mendapatkan pemahaman atas pengendalian intern dan risiko pengendalian yang diperkirakan.
PengujianRincian Saldo Piutang UsahaDalam merancang pengujian atas rincian saldo untuk piutang usaha, auditor harus memenuhi masing-masing dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Gabungan tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian rendah dan bukti substantif lainnya dapat diakumulasikan untuk menyediakan bukti yang
Lakukanperhitungan atas dana kas yang sudah ditentukan (lihat Petunjuk Program Audit Pengujian Substantif untuk Penghitungan Kas). B a n k : Tanyakan apakah di dalam perkiraan bank termasuk juga dana-dana lain diluar yang dimiliki perusahaan, misalnya dana perserikatan karyawan atau dana tabungan karyawan. aCES.
  • idy2jisl8t.pages.dev/156
  • idy2jisl8t.pages.dev/162
  • idy2jisl8t.pages.dev/263
  • idy2jisl8t.pages.dev/355
  • idy2jisl8t.pages.dev/177
  • idy2jisl8t.pages.dev/61
  • idy2jisl8t.pages.dev/293
  • idy2jisl8t.pages.dev/277
  • idy2jisl8t.pages.dev/128
  • program audit untuk pengujian substantif