– Bagaimana cara desain rumah hemat energy dan ramah lingkungan ? Pada saat membangun suatu rumah mungkin kita hanya memperhatikan desain dari sebuah rumah tanpa memperhatikan apakah rumah yang nanti dibuat hemat energi dan ramah lingkungan. Padahal jika kita membangun dengan konsep rumah hemat energi maka banyak hal positif yang akan dirasakan sang pemilik dalam jangka panjang. Ingin tahu apa saja yang perlu diperhatikan saat membuat desain rumah hemat energi ? simak terus artikel merupakan sumber energi yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, hampir semua peralatan yang ada menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Nah sudah waktunya energi yang satu ini mulai dihemat karena saat ini masih banyak pembangkit tenaga listrik yang menggunakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui seperti batu bara, minyak dan gas. Sedangkan sumber energi tersebut sudah mulai menipis persediaannya. Dilain pihak penggunaan sumber energi tersebut juga memperburuk kondisi lingkungan karena polusi yang ditimbulkannya. Desain rumah bisa mempengaruhi jumlah energi listrik yang digunakan. Desain rumah yang berpetak-petak, minim jendela, plafon atau atap rendah dan tidak memiliki ruang terbuka menyebabkan sirkulasi udara terhambat, sehingga udara menjadi pengap. Selain itu cahaya dari luar hanya sedikit yang dapat masuk ke dalam rumah sehingga ruangan terasa gelap. Desain rumah seperti itu boros energi karena harus memasang AC untuk membantu sirkulasi udara dan juga harus menyalakan lampu di siang hari. Pemborosan energi itu bisa dicegah dengan mendesain rumah hemat energi yang lebih green atau ramah lingkungan tanpa mengurangi keindahannya. Desain Rumah Hemat Energi Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan rumah atau bangunan hemat energi 1. Desain pintu rumah dan jendela yang besar sehingga cahaya yang masuk cukup untuk menerangi ruangan di siang hari. Dapat digunakan pintu geser berkaca lebar yang ditempatkan di sisi samping dan belakang sehingga membantu sirkulasi udara sehingga tidak diperlukan AC di dalam rumah. 2. Desain rumah terbuka dengan kolam ikan di depannya sehingga ketika siang hari udara dingin leluasa masuk ke dalam rumah. Dengan demikian dapat mengurangi penggunaan AC. AC merupakan salah satu alat elektronik dalam rumah yang cukup banyak menggunakan energi listrik. 3. Jika harus menggunakan AC, batasi aliran udara dari dalam ke luar dan sebaliknya. Minimalkan cahaya yang masuk ke dalam ruangan dan sesuaikan kapasitas AC dengan luas ruangan. Gunakan AC hemat energi. 4. Tinggalkan penggunaan lampu pijar yang tampak indah karena boros energi. Pilihlah desain modern yang menggunakan lampu hemat energi, yang lebih hemat 80% daripada lampu pijar. Saat ini banyak pilihan lampu hemat energy LED yang tersedia dipasaran bahkan kita juga bisa menggunakan lampu taman yang menggunakan tenaga matahari sebagai alternative pemanfaatan energy surya. 5. Untuk penataan interior rumah, termasuk dinding, pilihlah warna yang cerah dan terang seperti warna pastel atau putih. Karena warna terang memantulkan cahaya dibanding warna gelap, sehingga lampu dengan watt yang kecil cukup untuk menerangi ruangan. 6. Pemasangan genting kaca pada plafon yang mengekspos ring bulk kuda-kuda, seperti di ruang keluarga, kamar mandi, dapur dan ruang kerja, akan mengurangi konsumsi listrik. Sebab di siang hari tak perlu lagi menyalakan lampu. 7. Tata ulang penerangan di setiap ruangan. Ruangan yang lampunya terlalu terang padahal tempat tersebut tidak digunakan untuk membaca atau bekerja, maka lampunya dapat diganti dengan lampu watt lebih kecil atau jumlah lampu dikurangi. Bijaksanalah dalam menggunakan energi listrik, hemat energi listrik. Saat Anda akan mendesain rumah, baik itu desain rumah minimalis atau desain rumah modern atau desain rumah bergaya klasik, selalu pertimbangkan hal-hal diatas sebagai cara untuk hemat energi. Hemat listrik berarti hemat biaya, hemat BBM dan meminimalkan potensi pemadaman bergilir, selain itu dengan hemat listrik berarti kita turut menghemat pemakaian sumber energi tak terbaharukan, mengurangi polusi dan turut menyelamatkan lingkungan. Semoga artikel Inspirasi Desain Rumah Hemat Energi dan Ramah Lingkungan dapat menginspirasi anda pada saat akan membangun rumah sebagai salah satu upaya menyelamatkan bumi dari pemanasan global.
Poinpembahasan Inspirasi Terkini 55+ Desain Rumah 2 Lantai Hemat Energi adalah : rumah hemat energi, miniatur rumah hemat energi, desain rumah hemat energi dan ramah lingkungan, bagaimana cara mendesain rumah atau gedung hemat energi, desain rumah hemat energi sederhana, desain bangunan hemat energi, mengapa desain rumah hemat energi harus menggunakan rangkaian listrik tersebut, denah rumah
Foto Biofriendly Planet Melonjaknya jumlah penduduk di suatu wilayah berdampak pada tingginya kebutuhan akan hunian, khususnya di kawasan perkotaan. Hal serupa juga terjadi di Indonesia, di mana bertambahnya jumlah permintaan akan hunian turut meningkatkan penggunaan energi, mulai dari lingkup rumah tangga hingga skala kota. Tentunya hal ini dapat berakibat buruk pada lingkungan sekitar, sebab menimbulkan efek rumah kaca yang berujung pada peningkatan suhu bumi. Di tengah pemborosan energi ini, konsep rumah hemat energi hadir sebagai salah satu alternatif upaya mengurangi pemanasan global. Namun, apa yang dimaksud dengan rumah hemat energi itu? Merujuk pada definisinya, rumah hemat energi adalah rumah yang dibangun dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya dari lingkungan sekitar. Hal ini demi menciptakan hunian yang hemat energi, berkelanjutan, sekaligus memberi kenyamanan bagi pemilik hunian. Selain merancang dan memakai material khusus untuk membuat rumah ramah lingkungan, ada beberapa cara dan tips yang bisa dilakukan demi mengurangi pemakaian energi sehari-hari. Selain membuat sirkulasi udara yang baik, berikut cara mudah untuk menciptakan rumah hemat energi. 9 Tips untuk Membuat Rumah Hemat Energi Memasang Penutup Jendela Foto Unsplash Tirai, gorden, dan kerai pada jendela dapat membuat perbedaan besar pada rumah hemat energi. Jika diposisikan pada sudut yang tepat, jendela dapat memaksimalkan pencahayaan matahari dan panas alami yang masuk ke dalam rumah. Menurut data dari Energy Saving Trust, sekitar 18% panas rumah keluar-masuk melalui jendela. Tentunya hal ini berhubungan erat dengan pertanyaan, mengapa rumah dengan banyak jendela bisa menghemat energi listrik. Rumah dengan banyak jendela dapat mengurangi penggunaan lampu di siang hari, sekaligus membuat rumah lebih sejuk sehingga tidak perlu menggunakan pendingin ruangan. Kamu juga dapat memilih penutup jendela yang tepat untuk membantu mengontrol suhu di bagian dalam rumah. Sekadar tips, kamu juga dapat memakai jendela dengan penutup ganda untuk melindungi rumah dari panas sekaligus suara bising. Pakai Kaca Toned, Atap Lebar dan Skylight Foto Home Design Lover Mengingat kita tinggal di negara dengan iklim yang cenderung hangat, pemilihan kaca yang tepat dapat membantu menjaga panas yang masuk ke dalam rumah. Atap yang besar, kanopi jendela, hingga penggunaan secondary skin dapat membantu menghalangi sinar matahari yang masuk. Selain itu, penggunaan atap skylight juga dapat menjadi pilihan lain untuk menghemat energi. Ini karena skylight rumah dapat menambah pencahayaan alami ke dalam rumah, sehingga membatasi kebutuhan untuk menyalakan lampu di siang hari. Jendela yang dipasang di skylight juga dapat membiarkan udara segar masuk ke dalam rumah. Jika tertarik memiliki rumah dengan fitur serupa, Anda bisa membeli salah satu unit hunian di Clarity House dan Myza BSD City. Selain skylight, pengaplikasian cross ventilation atau ventilasi silang juga dapat mendinginkan ruangan tanpa harus menyalakan AC. Bicara soal ventilasi silang, beberapa rumah dijual di Bandung juga memiliki fitur ini, salah duanya Grand Cinunuk dan Puri Lembana. Gunakan Plafon Minimalis Foto Wright Street Design Group Rumah dengan plafon tinggi mungkin cukup populer akhir-akhir ini. Namun semakin tinggi plafon, maka semakin banyak pula lampu atau pencahayaan yang diperlukan untuk menerangi ruangan. Semakin rendah plafon atau langit-langit rumah, maka lampu yang dibutuhkan tidak perlu terlalu banyak. Kamu bahkan bisa memilih jenis bohlam yang memiliki watt rendah. Mengingat Indonesia mempunyai iklim tropis, maka desain plafon rumah dengan tinggi antara 2,8–3,5 meter terbilang cukup ideal. Sekadar informasi, plafon yang tinggi juga dapat memberi sirkulasi udara yang baik ke dalam hunian. Karena itu, tak heran kalau rumah-rumah yang ada di Sutera Winona Alam Sutera atau Seion Serang masih mengaplikasikan model ini. Pilih Atap Berwarna Cerah Foto Houzz Batu bata ekspos dan atap berwarna gelap akan menarik banyak panas ke dalam rumah. Maka itu, atap yang berwarna terang dapat menjadi pilihan terbaik untuk rumah hemat energi. Hal yang sama juga berlaku untuk bagian fasad yang berwarna putih, karena warna cerah dapat memantulkan cahaya matahari. Untuk memaksimalkan dua hal tersebut, pilihlah rumah yang memiliki model ventilasi baik. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan hunian yang lebih sehat sekaligus mudah beradaptasi terhadap suhu ekstrem. Beberapa rekomendasi hunian yang memiliki fasad terang dengan sistem ventilasi udara yang baik adalah Leuwi Gajah Residence , Dago Village, dan Hummingbird House BSD. Baca juga Mengenal Green Roof, Inovasi Hunian Ramah Lingkungan Ciptakan Area Hijau di Sekitar Hunian Foto Unsplash Pepohonan dan tanaman tinggi mungkin menarik karena dapat memberi kesan adem ke dalam hunian. Namun, tumbuhan yang terlalu tinggi atau lebat dapat menghalangi cahaya alami ke dalam rumah, sehingga membuatnya terlihat gelap. Paling tidak, kamu dapat menanam tumbuhan yang tidak menghalangi cahaya untuk masuk ke dalam hunian. Selain menciptakan area hijau, metode ramah lingkungan lain yang bisa dicoba adalah pengomposan dan pengumpulan air hujan. Air tersebut bisa kamu gunakan untuk menyiram tanaman di kebun, mencuci mobil, serta kegiatan lainnya. Dengan begitu, kamu dapat menghemat tagihan air bulanan sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan air kota. Tingkatkan Kesadaran untuk Menghemat Listrik Foto Unsplash Sudah menjadi rahasia umum jika mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya, merupakan metode efektif untuk mengurangi penggunaan energi. Namun, seberapa besar niatmu untuk melakukannya dengan benar? Sekadar info, lampu LED dapat menghemat sampai 90% penggunaan listrik daripada bola lampu pada umumnya. Tak hanya menghemat uang untuk tagihan listrik, lampu LED juga lebih tahan lama sehingga dapat digunakan dalam waktu panjang. Opsi lainnya adalah memilih hunian dengan smart home system, yang dapat menghemat penggunaan listrik dengan sistem otomatis. Jika tertarik, bisa cek rekomendasi rumah dengan smart home system di Olive Residence dan Synthesis Homes. Gunakan Air dengan Bijaksana Foto Unsplash Biaya pemasangan awal sistem air panas atau water heater tanpa tangki mungkin sedikit mahal, namun alat ini akan membantu menghemat uang seiring berjalannya waktu. Untuk menciptakan rumah hemat energi, kamu juga dapat mengatur pemanas air di suhu yang tepat agar tidak overheating. Selain pemanas air, mesin cuci juga dikenal sebagai alat yang sangat menguras energi dan penggunaan air di rumah. Bahkan, mesin cuci menyumbang 7% dari tagihan energi rumah, lho. Dengan mencuci pada suhu 30 derajat Celsius, kamu dapat menghemat listrik sebesar 40% lebih banyak selama setahun. Maksimalkan Sinar Matahari yang Masuk ke Rumah Foto Unsplash Kulit kita memang tidak boleh terlalu banyak menyerap sinar matahari. Namun, penggunaan sinar matahari yang tepat dapat menghemat penggunaan energi di rumah. Selain memakai panel surya, ada juga beberapa cara kecil untuk memaksimalkan energi matahari secara lebih bertanggung jawab. Misalnya dengan mengatur ruangan di dalam rumah, seperti ruang keluarga atau ruang tamu, agar mendapatkan cahaya alami sebanyak mungkin. Letakkan kursi dan sofa di dekat jendela, sehingga kamu dapat menggunakan cahaya alami untuk beraktivitas. Dalam hal ini, kamu juga harus memilih desain interior dan dekorasi yang tepat agar ruangan terlihat lebih cerah. Jika memungkinkan, kamu juga bisa memasang bukaan atau jendela besar pada hunian tersebut. Terapkan Konsep “Less is More” Foto Unsplash Mungkin gerakan “rumah kecil minimalis” bukan untuk semua orang. Pada kenyataannya, rumah kecil nyaman membutuhkan lebih sedikit penerangan, pemanas, dan pendingin ruangan. Sebaliknya, rumah berukuran besar justru akan membutuhkan lebih banyak energi untuk memanaskan dan mendinginkan ruangan. Dalam hal ini, konsep minimalis lebih berpihak pada lingkungan. Keputusan menghemat penggunaan energi memang sepenuhnya di tangan kamu. Namun, penerapan yang setengah-setengah justru akan memberi dampak lebih buruk. Jadi, pikirkan dulu secara matang, apakah kamu akan menggunakan rumah hemat energi atau tidak. Semoga informasi ini bermanfaat! Baca juga Mau Punya Rumah Ramah Lingkungan, Ini 7 Cirinya Author Shandy Pradana
Ataumalah kantor Anda adalah sekaligus rumah Anda? Bisa jadi begitu. Tapi apakah rumah bisa digunakan sekaligus kantor Anda sudah hemat dan efisien? Agar Anda tidak boros dalam operasional, Anda harus punya tips dalam mewujudkannya. Biaya dalam operasional rumah sekaligus kantor adalah biaya rutin yang harus Anda bayar rutin tiap bulan.