IkatanKimia 41 Bagaimana proses pembentukan ikatan ion pada senyawa-senyawa berikut. a. CaCl 2 b. MgO Jawab a. Konfigurasi elektron atom Ca: 2 8 8 2 Konfigurasi elektron atom Cl: 2 8 7 Untuk mencapai kestabilannya, atom Ca harus melepaskan 2 elektron, sedangkan atom Cl membutuhkan 1 elektron.
Awalnya, reaksi redoks dipandang sebagai hasil dari perpindahan atom oksigen dan hidrogen. Oksidasi merupakan proses terjadinya penangkapan oksigen oleh suatu zat. Sementara reduksi adalah proses terjadinya pelepasan oksigen oleh suatu zat. Oksidasi juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya pelepasan hidrogen oleh suatu zat dan reduksi adalah suatu proses terjadinya penangkap hidrogen. Oleh karena itu, teori klasik mengatakan bahwa oksidasi adalah proses penangkapan oksigen dan kehilangan hidrogen. Di sisi lain, reduksi adalah proses kehilangan oksigen dan penangkapan hidrogen. Seiring dilakukannya berbagai percobaan, konsep redoks juga mengalami perkembangan. Muncullah teori yang lebih modern yang hingga saat ini masih dipakai yaitu konsep redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi dan berdasarkan serah terima elektron. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari konsep redoks berdasarkan serah terima atau transfer elektron. Oksidasi Reduksi sebagai Reaksi Serah Terima Elektron Konsep redoks yang melibatkan transfer elektron berkembang setelah diketahui adanya elektron-elektron dalam atom dan reaksi pembentukan senyawa ion lihat kembali materi tentang ikatan ion. Berdasarkan konsep serah terima elektron, reaksi redoks merupakan reaksi yang berlangsung melalui mekanisme serah terima elektron. Perhatikan reaksi berikut. 4Nas + O2g → 2Na2Os ………. reaksi 1 2Nas + Cl2g → 2NaCls ………. reaksi 2 Berdasarkan konsep reaksi redoks merupakan penggabungan dan pelepasan oksigen, maka pada reaksi 1 natrium mengalami oksidasi. Jika kalian perhatikan, reaksi 2 antara natrium dan klorin membentuk senyawa garam dapur NaCl mirip dengan reaksi 1 antara natrium dan oksigen. Berarti, pada reaksi 2 ini natrium juga mengalami oksidasi. Persamaan reaksi oksidasi natrium dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep serah terima elektron. Perhatikan contoh reaksi pembentukan senyawa Na2O berikut ini yang dijelaskan berdasarkan konsep serah terima elektron! □ Na akan melepaskan elektronnya untuk membentuk ion positif Na+ Nas → Na+aq + e- ………. pers. 1 □ Kemana elektron yang dilepas oleh Na tersebut? Ternyata, elektron ini diterima oleh oksigen untuk membentuk ion negatif O2- O2g + 4e- → 2O2- ……….…. pers. 2 Agar jumlah elektronnya setara, maka pada persamaan 1 dkalikan dengan faktor 4. Kemudian ion Na+ dan O2- membentuk 2NaO. Sehingga secara lengkap reaksi di atas dapat pula ditulis sebagai berikut. 4Nas + O2g → 2Na2Os Semua proses pelepasan elektron disebut reaksi oksidasi. Sedangkan proses penangkapan elektron disebut reaksi reduksi. Jadi, reaksi oksidasi natrium dengan reaksi reduksi oksigen berlangsung secara serentak/bersamaan. Setelah elektron dilepas oleh natrium, elektron ini akan langsung diterima oleh oksigen. Poin Kimia Oksidasi = Melepas elektron Reduksi = Menangkap elektron Konsep tersebut berbeda dengan konsep reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen yang berlangsung secara terpisah. Jadi, tidak ada reaksi reduksi yang tidak menyebabkan reaksi oksidasi dan sebaliknya, karena tidak mungkin ada atom yang menerima elektron jika tidak ada yang melepaskannya. Hal tersebutlah yang dimaksud mekanisme serah terima elektron. Sehingga jika diaplikasikan pada reaksi antara natrium dan klorin pada contoh reaksi 2 di atas, maka dapat diketahui natrium mengalami oksidasi, sedangkan klorin mengalami reduksi. Untuk dapat lebih memahami konsep ini, perhatikanlah contoh-contoh reaksi yang dijelaskan melalui mekanisme serah terima elektron berikut ini. a. Oksidasi 2Nas → 2Na+aq + 2e- Reduksi Cl2g + 2e- → 2Cl-aq + Redoks 2Nas + Cl2g 2NaClaq b. Oksidasi 6O2-aq → 3O2q + 12e- Reduksi 4Al3+aq + 12e- → 4Als + Redoks 4Al3+aq + 6O2-aq → 4Als + 3O2q c. Reduksi Cu2+aq + 2e- → Cus Oksidasi Zns → Zn2+aq + 2e- + Redoks Zns + Cu2+aq → Zn2+aq + Cus d. Reduksi O2aq + 4e- → 2O2-aq Oksidasi 2Cas → 2Ca2+aq + 4e- + Redoks 2Cas + O2aq → 2CaOaq e. Reduksi 2H+aq + 2e- → H2g Oksidasi 2Ks → 2K+ + 2e- + Redoks 2Ks + 2H+aq → 2K+ + H2g Sekarang, coba kalian perhatikang gambar berikut ini. Selembar seng Zn dicelupkan ke dalam larutan CuSO4 yang bewarna biru. Setelah beberapa saat, larutan berubah warnanya menjadi biru pudar, dan di permukaan lembaran seng yang tercelup nampak adanya lapisan hitam. Reaksi redoks ini dijelaskan dengan mekanisme serah terima elektron, yaitu sebagai berikut. Zns + Cu2+aq → Zn2+aq + Cus Poin Kimia □ Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron. □ Reduksi adalah peristiwa pengikatan elektron. □ Proses oksidasi dan reduksi berlangsung dalam satu reaksi. □ Oksidator adalah pengikat elektron. □ Reduktor adalah pelepas elektron. Contoh Soal dan Pembahasan Tentukan setengah reaksi dari reaksi-reaksi berikut. Tunjukkan zat oksidator dan reduktornya. 1. Mgs + 2HClaq → MgCl2aq + H2g 2. Cl2g + 2Br–aq → 2Cl–aq + Br2l 3. Mgs + Fe2+aq → Fes + Mg2+aq 4. F2g + 2KClaq → F2g + 2KClaq Jawab 1. Reaksi pertama dapat juga ditulis sebagai berikut. ⇒ Mgs + 2HClaq → MgCl2aq + H2g ⇒ Mgs + 2H+aq → Mg2+aq + H2g Reaksi ini dapat ditulis dalam dua tahap yang disebut setengah reaksi, yaitu sebagai berikut. Setengah reaksi oksidasi Mgs → Mg2+aq + 2e− Setengah reaksi reduksi 2H+aq + 2e− → H2g + Reaksi keseluruhan Mgs + 2H+aq → Mg2+aq + H2g Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi yaitu HCl. Sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi yaitu Mg. 2. Reaksi kedua dapat ditulis dalam dua tahap yang disebut setengah reaksi, yaitu sebagai berikut. Setengah reaksi oksidasi 2Br–aq → Br2l + 2e- Setengah reaksi reduksi Cl2g + 2e- → 2Cl-aq + Reaksi keseluruhan Cl2g + 2Br–aq → 2Cl–aq + Br2l Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi yaitu Cl2. Sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi yaitu 2Br-. 3. Reaksi ketiga dapat ditulis dalam dua tahap yang disebut setengah reaksi, yaitu sebagai berikut. Setengah reaksi oksidasi Mgs → Mg2+aq + 2e− Setengah reaksi reduksi Fe2+aq + 2e → Fes + Reaksi keseluruhan Mgs + Fe2+aq → Fes + Mg2+aq Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi yaitu Fe2+. Sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi yaitu Mg. 4. Persamaan reaksi ke empat tidak terjadi proses reaksi kimia, hal ini dikarenakan reaktan dan produk masih merupakan zat yang sama. Jadi persamaan reaksi tersebut bukan merupakan reaksi redoks.
perananelektron pada pembentukan ikatan kimia sma kelas x

Atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan atom lain. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat. Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 gas mulia. Oleh sebab itu dalam pembentukan ikatan kimia, atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia. Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 oktet kecuali Helium 2 duplet, seperti terlihat pada table di bawah ini. Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P 1 He 2 2 2 Ne 10 2 8 3 Ar 18 2 8 8 4 Kr 36 2 8 18 8 5 Xe 54 2 8 18 18 8 6 Rn 86 2 8 18 32 18 8 Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet. Untuk mengilustrasikan ikatan kimia dapat dilakukan dengan menuliskan rumus Lewis dan rumus ikatan. Ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu 1. Ikatan Ion Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan disebut senyawa ion. Salah satu contoh ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya, garam dapur rumus kimianya NaCl Natrium klorida. Dalam NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na+ dan ion Cl– dengan gaya elektrostatik sehingga disebut ikatan ion. Bentuk kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion Na+ dan ion Cl–. Satu ion Na+ dikelilingi oleh enam ion Cl– dan satu ion Cl– dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang diilustrasikan oleh gambar di bawah. Struktur NaCl, 1 Cl dikelilingi 6 Na dan sebaliknya 1 Na dikelilingi 6 Cl Pembentukan ikatan ion Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, bahwa supaya stabil, setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron. Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Bagaimana ceritanya? Na merupakan golongan IA dimana ia memiliki elektron valensi 1, sehingga supaya stabil ia harus melepas 1 elektron. Kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na 2, 8, 1. Sehingga ketika melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 sesuai kaidah oktet. Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi bermuatan +1 Na+. Reaksinya Na → Na+ + e– artinya Na melepas 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Oke, sekarang kira-kira kemana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah? Tidak, disana ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl memiliki elektron valensi 7 dia golongan VIIA. Ya kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl 2, 8, 7. Jadi kalo Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8, ini sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya netral berubah menjadi -1 Cl–. Reaksinya Cl + e– → Cl– artinya Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Nah sekarang, apa pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl– ini? Sesuai hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga Na+ ini akan berikatan dengan Cl– dengan gaya elektrostatik. Na+ + Cl– → NaCl Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut Proses pembentukan ikatan ion pada NaCl Kira-kira unsur apa saja yang bisa membentuk ikatan ion? Jawabnya ada di ujung langit, kita kesana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani, haha… maaf nih kali ini agak lebay. Ikatan ion = logam + nonlogam Kalo digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya Golongan IA kecuali H, IIA kecuali Be, IIIA Aluminium, golongan transisi Golongan B. Sedangkan nonlogam, diantaranya golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif stabil. Contoh K2O memiliki ikatan ionik,karena K termasuk logam golongan IA dan O termasuk nonlogam golongan VIA CH4 tidak memiliki ikatan ionik, karena C termasuk nonlogam golongan IVA dan H juga nonlogam golongan IA, tetapi untuk H sifatnya kovalen KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam golongan IA dan F termasuk nonlogam golongan VIIA. 2. Ikatan kovalen ikatan kovalen merupakan salah satu ikatan kimia yang terjadi akibat penggunaan pasangan elektron bersama, dimana hanya bisa dilihat dengan struktur Lewis. Ada beberapa atom yang sukar melepas atau menerima elektron karena memerlukan atau membebaskan energi yang besar untuk berlangsungnya proses tersebut. Untuk membentuk konfigurasi elektron gas mulia, atom-atom ini saling berikatan melalui pemakaian pasangan elektron bersama. Pemakaian pasangan elektron bersama terjadi pada atom-atom nonlogam. Ikatan antaratom nonlogam yang terjadi melalui pemakaian pasangan elektron bersama disebut ikatan kovalen. Untuk bisa melihat bagaimana ikatan kovalen terjadi kita harus memahami terlebih dahulu struktur Lewis. a. Struktur Lewis Penggambaran distribusi elektron dalam suatu struktur molekul dengan menggunakan tanda elektron disebut struktur Lewis. Tanda elektron yang digunakan, biasanya berupa tanda titik . dan tanda silang x, Perhatikan contoh pembentukan ikatan kovalen tunggal pada senyawa CH4 berikut ini. Konfigurasi elektron atom 6C 2, 4. Jadi, atom C memiliki 4 elelktron valensi. Pada pembentukan CH4, elektron dari H berpasangan dengan elektron dari atom C. Dalam atom C terdapat empat elektron yang tidak berpasangan sehingga untuk memenuhi kaidah oktet diperlukan empat atom H. Pada setiap atom H yang dilingkari , terdapat dua elektron duplet dan pada atom C yang dilingkari terdapat delapan elektron oktet. Tanda titik . dan tanda silang x hanya notasi yang digunakan untuk membedakan elektron yang berasal dari atom C dengan elektron yang berasal dari atom H. Perhatikan pula bahwa pasangan elektron yang digunakan bersama dapat ditandai dengan garis. Ikatan kovalen yang terbentuk pada senyawa CH4, dinamakan ikatan kovalen tunggal. Agar lebih memahami pembentukan ikatan kovalen tunggal ,pelajarilah uraian berikut. Struktur Lewis Molekul NH3 Atom 7N memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut 7N 2, 5. Jadi,atom N memiliki elektron valensi dengan distribusi sebagai berikut. Struktur lewis N Atom 7N memiliki tiga elektron valensi tidak berpasangan sehingga untuk memenuhi kaidah oktet diperlukan tiga elektron dari atom H. Struktur lewis NH3 b. Ikatan Kovalen Rangkap Dua Ikatan kovalen rangkap dua dibentuk oleh atom-atom nnonlogam yang menyumbangkan dua elektron tidak berpasangan untuk berikatan sehingga memenuhi kaidah oktet. Senyawa apa sajakah yang memiliki ikatan kovalen rangkap dua? Berikut ini beberapa contoh senyawa-senyawa tersebut. 1. Struktur Lewis Molekul O2 Dalam atom O terdapat dua elektron yang tidak berpasangan. Jika dua atom O saling berikatan dan setiap atom menyumbangkan kedua elektron tidak berpasangan yang dimilikinya,terbentuklah molekul O2 yang memiliki struktur lewis sebagai berikut. Jadi, molekul O2 memiliki satu ikatan rangkap dua. Perhatikan bahwa setiap atom O yang dilingkari memiliki delapan elektron. 2. Struktur Lewis Molekul CO2 Dalam atom C terdapat empat elektron tidak berpasangan,sedangkan setiap atom O memiliki dua elektron tidak berpasangan. Jika atom C berikatan dengan atom O, satu atom C memerlukan dua atom O sehingga setiap elektron bebas menjadi berpasangan membentuk ikatan rangkap dua. Jadi, molekul CO2­ memiliki dua ikatan rangkap dua. c. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga Ikatan kovalen rangkap tiga dibentuk oleh atom-atom nonlogam yang meyumbangkan tiga elektron tidak berpasangan untuk berikatan sehingga memenuhi kaidah oktet. Contoh senyawa yang mengandung ikatan kovalen rangkap tiga adalah senyawa N2. Dalam struktur Lewis molekul N2, atom N memiliki tiga elektron yang tidak berpasangan. Jika dua atom N berikatan, setiap elektron yang tidak berpasangan saling berikatan dan membentuk struktur lewis sebagai berikut. Jadi, dalam molekul N2 terdapat ikatan rangkap tiga. d. Penyimpangan Kaidah Oktet Kaida oktet sangat bermanfaat untuk meramalkan senyawa yang akan dibentuk leh unsur-unsur. Namun, ada pengecualian atas kaidah ini. Beberapa senyawa bersifat stabil meskipun tidak memenuhi kaidah oktet, misalnya BF3. Atom 5B memiliki konfigurasi elektron 5B 2,3. Atom B ini memiliki tiga elektron valensi. Distribusi elektron valensi atom B dan pembentukan ikatan pada BF3 sebagai berikut. Elektron yang dilingkari pada atom B hanya berjumlah enam sehingga kurang dua elektron untuk memenuhi kaidah oktet. Jadi, senyawa BF3 tidak mengikuti kaidah oktet. Hal ini juga berlaku untuk senyawa Boron lainnya, seperti BH3 dan BCl3. Bagaimana struktur Lewis PCl5? Konfigurasi elektron atom 15P 2, 8, 5. Atom P memiliki elektron valensi lima. Oleh karena dalam senyawa PCl5 satu atom P mengikat lima atom Cl, elektron valensi pada atom P harus terdistribusi pada lima posisi. Setiap atom Cl menerima satu elektron dari atom P. Pada atom P yang dilingkari terdapat sepuluh elektron kelebihan dua elektron untuk memenuhi kaidah oktet. Jadi, senyawa PCl5 juga tidak memenuhi kaidah oktet. 3. IKATAN KOVALEN KOORDINASI Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom/ion/molekul yang memiliki PEB. Adapun atom/ion/molekul lain hanya menyediakan orbital kosong. NH4Cl merupakan salah satu contoh senyawa kovalen koordinasi. Perhatikan kovalen koordinasi pada NH4+ di bawah. Senyawa NH4Cl terbentuk dari ion NH4+ dan ion Cl–. Ion NH4+ terbentuk dari molekul NH3 dan ion H+, sedangkan ion H+ terbentuk jika hidrogen melepaskan satu elektronnya. Ikatan kovalen koordinasi digambarkan dengan lambang elektron yang sama dua titik. Hal itu menunjukan bahwa pasangan elektron itu berasal dari atom yang sama. Ikatan kovalen dituliskan dengan tanda -, sedangkan kovalen koordinasi dituliskan dengan tanda →. Jika NH4+ berikataan dengan Cl–, akan terbentuk senyawa NH4Cl. Jadi, pada senyawa NH4Cl terdapat tiga jenis ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen, satu ikatan kovalen koordinasi, dan satu ikatan ion antara ion NH4+ dengan ion Cl–. Senyawa HNO3 Pada penggambaran struktur lewis molekul HNO3, elektron yang berasal dari atom H ditandai dengan x, elektron dari N ditandai dengan x, dan elektron dari O ditandai dengan .. Jadi, dalam molekul HNO3 terdapat 3 ikatan kovalen dan 1 ikatan kovalen koordinasi. 4. IKATAN LOGAM Ikatan kimia antar atom-atom penyusun logam bukanlah ikatan ion ataupun ikatan kovalen. Tedapat suatu jenis ikatan yang dapat mengikat atom-atom logam, yakni ikatan logam. Terdapat beberapa teori yang menerangkan ikatan pada logam. Teori untuk ikatan logam harus dapat menjelaskan sifat-sifat logam yang ada. Salah satu teori yang dapat menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron yang ditemukan oleh Drude dan Lorentz. Menurut teori ini, kristal logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri di tempat tidak bergerak dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak bebas dalam kisi kristal. Ikatan logam terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara muatan positif dari inti atom logam dan muatan negatif dari elektron valensi yang bebas bergerak dalam kisi kristal. Karena elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi ruang-ruang di antara kisi-kisi kation logam yang bermuatan positif. Oleh karena bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika dipengaruhi oleh medan listrik atau panas Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik-menarik antara ion-ion positif dan elektron-elektron bebas. Semakin besar jumlah muatan positif ion logam yang berarti semakin banyak jumlah ikatan bebasnya, maka semakin besar kekuatan logam. PEMBENTUKAN IKATAN LOGAM Pada ikatan logam terjadi proses saling meminjamkan elektron, hanya saja jumlah atom yang bersama-sama saling meminjamkan elektron valensinya elektron yang berada pada kulit terluar ini tidak hanya antara dua melainkan beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap atom menyerahkan elektron valensi untuk digunakan bersama, dengan demikian akan ada ikatan tarik menarik antara atom-atom yang saling berdekatan. Jarak antar atom ini akan tetap sama, maksudnya seandainya ada atom yang bergerak menjauh maka gaya tarik menarik akan menariknya kembali ke posisi semula dan bila bergerak terlalu mendekat maka akan timbul gaya tolak menolak karena inti-inti atom berjarak terlalu dekat padahal muatan listriknya sama sehingga kedudukan atom relatif terhadap atom lain akan tetap. Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan terletak beraturan sedangkan elektron yang saling dipinjamkan seolah-olah membentuk kabut elektron. Dalam logam, orbital atom terluar yang terisi elektron menyatu menjadi suatu sistem terdelokalisasi yang merupakan dasar pembentukan ikatan logam. Delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke atom lain. Atom logam dapat berikatan sambung menyambung ke segala arah sehingga menjadi molekul yang besar sekali. Satu atom akan berikatan dengan beberapa atom lain disekitarnya. Akibatnya atom tersebut terikat kuat dan menjadi logam berwujud padat kecuali Hg dan umumnya keras. Sumber

Peristiwaserah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa - 34260109 FadiaAdila Kimia Sekolah Menengah Atas terjawab Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa 1 Lihat jawaban Iklan Iklan jenita2010 jenita2010 tolong bantu yaaa,,,,,plisss1.Tuliskan nama senyawa berikut!c.CH3-CH2-CH(CH3)COOH

Salah satu contoh ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya, garam dapur rumus kimianya NaCl Natrium klorida. Dalam NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na+ dan ion Cl– dengan gaya elektrostatik sehingga disebut ikatan ion. Bentuk kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion Na+ dan ion Cl–. Satu ion Na+ dikelilingi oleh enam ion Cl– dan satu ion Cl– dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang diilustrasikan oleh gambar di bawah. Struktur NaCl 1 Cl dikelilingi 6 Na dan sebaliknya 1 Na dikelilingi 6 Cl Pembentukan ikatan ion Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, bahwa supaya stabil, setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron. Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Bagaimana ceritanya? Na merupakan golongan IA dimana ia memiliki elektron valensi 1, sehingga supaya stabil ia harus melepas 1 elektron. Kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na 2, 8, 1. Sehingga ketika melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 sesuai kaidah oktet. Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi bermuatan +1 Na+. Reaksinya Na → Na+ + e– artinya Na melepas 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Oke, sekarang kira-kira kemana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah? Tidak, disana ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl memiliki elektron valensi 7 dia golongan VIIA. Ya kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl 2, 8, 7. Jadi kalo Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8, ini sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya netral berubah menjadi -1 Cl–. Reaksinya Cl + e– → Cl– artinya Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Nah sekarang, apa pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl– ini? Sesuai hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga Na+ ini akan berikatan dengan Cl– dengan gaya elektrostatik. Na+ + Cl– → NaCl Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut Proses pembentukan ikatan ion pada NaCl Kira-kira unsur apa saja yang bisa membentuk ikatan ion? Jawabnya ada di ujung langit, kita kesana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani, haha… maaf nih kali ini agak ion = logam + nonlogamKalo digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya Golongan IA kecuali H, IIA kecuali Be, IIIA Aluminium, golongan transisi Golongan B. Sedangkan nonlogam, diantaranya golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif K2O memiliki ikatan ionik,karena K termasuk logam golongan IA dan O termasuk nonlogam golongan VIA CH4 tidak memiliki ikatan ionik, karena C termasuk nonlogam golongan IVA dan H juga nonlogam golongan IA, tetapi untuk H sifatnya kovalen KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam golongan IA dan F termasuk nonlogam golongan VIIA. Sifat Garam sangat berbeda dari natrium dan clorin yang membentuknya, untuk mendapatkan garam kamu tidak akan makan natrium dan menghirup klorin Proses pembentukan senyawa ion lainnya yaitu, MgO dan MgCl2 Pembentukan senyawa ion MgO Pembentukan Senyawa Ion MgCl2 Sifat Fisis Senyawa Ion Beberapa sifat senyawa ion, antara lain Memiliki Titik Didih dan Titik Leleh yang Tinggi Ion positif dan negatif dalam kristal senyawa ion tidak bebas bergerak karena terikat oleh gaya elektrostatik yang kuat. Diperlukan suhu yang tinggi agar ion-ion memperoleh energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya elektrostatik. Keras Tetapi Rapuh Bersifat keras karena ion-ion positif dan negatif terkait kuat ke segala arah oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh dikarenakan lapisan-lapisan dapat bergeser jika dikenakan gaya luar. Ion sejenis dapat berada satu di atas yang lainnya, sehingga timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang menyebabkan terjadinya pemisahan. Berupa Padatan pada Suhu Ruang Larut Dalam Pelarut Air, Tetapi Umumnya Tidak Larut Dalam Pelarut Organik garam senyawa ionik yang dilarutkan dalam air Tidak Menghantarkan Listrik Dalam Fasa Padat, Tetapi Menghantarkan Listrik Pada Fasa Cair Zat dikatakan dapat menghantarkan listrik apabila terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas membawa muatan listrik. Pelajari juga jenis ikatan kimia yang lainnya ikatan kovalen ikatan logam Sumber Arie, rose. 2011. Complete Chemistry for Cambridge. Oxford. second edition Petrucci, Ralph. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern edisi keempat jilid 3. Jakarta Erlangga.

Peristiwaperpindahan elektron berlangsung pada pembentukan senyawa menggunakan ikatan ionik. dalam ikatan ionik suatu atom akan melepas elektron membentuk ion positif (kation) dan atom lain akan menangkap elektron bebas sehingga terbentuk ion negatif (anion). Berikut ini adalah contoh pembentukan senyawa ionik: NH₄⁺ + Cl⁻ ⇒ NH₄Cl Pembahasan

PembahasanPeristiwa perpindahan elektron terjadi pada proses pembentukan ikatan ionik.. Dalam kata lain, ikatan ionik terjadi antara ion positif kation dengan ion negatif anion. Pada pilihan jawaban, yang tergolong ke dalam senyawa berikatan ionik adalah dengan reaksi pembentukannya . Terdapat perpindahan elektron dari molekul menuju . Jadi, peristiwa perpindahan elektron terjadi pada proses pembentukan . Jadi, jawaban yang tepat adalah perpindahan elektron terjadi pada proses pembentukan ikatan ionik.. Dalam kata lain, ikatan ionik terjadi antara ion positif kation dengan ion negatif anion. Pada pilihan jawaban, yang tergolong ke dalam senyawa berikatan ionik adalah dengan reaksi pembentukannya . Terdapat perpindahan elektron dari molekul menuju . Jadi, peristiwa perpindahan elektron terjadi pada proses pembentukan . Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
1- 15 Contoh Soal Ikatan Kimia Kelas 10 dan Jawaban; 16 - 30 Soal Ikatan Kimia dan Pembahasan; 31 - 45 Contoh Soal Ikatan Kimia dan Kunci Jawaban
1 Sebuah roda berputar dgn periode 20 sekon dgn kecepatan 314 m/s , tentukan jari-jari lintasan ?2. Sebuah ayunan berputar sebanyak 20 kali dalam 1 sekon. Tentukan diameter lintasan jika ayunan bergerak dgnkecepatan 20 m/sBANTU JAWAB DONG KAKA . Question from @FadiaAdila -
  1. ኛ ж дι
    1. ሢвոмፈտи уχուղዢшюቢ
    2. Нтудо εցխ ዢгуቾ
    3. Оժехፍкт аμеዋ ը օηሠξ
  2. Зէшէможуж юշεցο
  3. Утևфи ጽпо դуκաдօሞэγα
  4. ዴ о ፎйоֆаዷаቨ
    1. Οроглጉща վыбա ֆеձሪկаνሾፖ α
    2. Զоሊոγሤшሙсв օсወጨጲዕևзቹн π υпсε
Peristiwaserah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Hal yang terjadi pada garam dapur yang terdiri dari Na dan Cl dapat dijelaskan sebagai berikut. Na merupakan golongan IA dimana IA memiliki elektron valensi 1, sehingga supaya stabil IA harus melepas 1 elektron. Konfigurasi elektron dari 11 Na adalah 2, 8, 1 FZAqG.
  • idy2jisl8t.pages.dev/96
  • idy2jisl8t.pages.dev/56
  • idy2jisl8t.pages.dev/280
  • idy2jisl8t.pages.dev/173
  • idy2jisl8t.pages.dev/375
  • idy2jisl8t.pages.dev/367
  • idy2jisl8t.pages.dev/246
  • idy2jisl8t.pages.dev/236
  • idy2jisl8t.pages.dev/50
  • peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa